Powered By Blogger

Daftar Pustaka

I. Unsur Daftar Pustaka

daftar pustaka adalah sebuah buku, makalah, atau majalah yang dijadikan sumber dalam pembuatan sebuah buku. Untuk membuat daftar pustaka yang baik, diperlukan unsur daftar pustaka yang harus dipenuhi. Unsur daftar pustaka antara lain :

1. Nama penulis, ditulis secara lengkap
2. Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan
3. Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
4. Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor, dan tahun terbit.

II. Cara Penulisan Tahun

Mahasiswa diharuskan mengikuti aturan tata cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

a. Daftar Pustaka ditulis pada halaman belakang sebelum lampiran. Tulis judul ‘DAFTAR PUSTAKA’.

b. Tulis semua butir publikasi dengan urutan abjad nama pengarang dan tahun. Jika terdapat nama pengarang dan tahun yang sama, maka setelah angka tahun beri akhiran a, b, c, dst. Publikasi tanpa nama pengarang ditulis diawal dan diurut berdasarkan tahun dan urutan abjad judul. Rincian referensi dapat diperoleh dari halaman judul atau halaman kulit dalam suatu buku. Jika itu merupakan majalah maka nama majalah dan volume bisa dilihat di halaman judul. Sedangkan nama pengarang dan judul artikel bisa dilihat di halaman awal artikel.
c. Jika acuan berupa buku maka format penulisan sebagai berikut:
Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Buku. seri. Penerbit, Kota. Contoh:
Rusli, H.(1991). Kewajiban-kewajiban Perusahaan di Indonesia. Huperindo, Jakarta.

Lasmana, E.(1992). Sistem Perpajakan di Indonesia, jilid-1. Prima Kampus Grafika, Jakarta.

Marsius, J.(1991). Perilaku Harga Jasa Dokter di Kodya Palembang. Skripsi S1. Universitas Sriwijaya, Palembang.

Cushing,B.E.(1991). Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, edisi ke-3. Terjemahan Kosasih,R.Erlangga,Jakarta.

d. Jika acuan berupa artikel di dalam buku, maka format penulisan sebagai berikut
Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Artikel dalam Nama_Editor(ed.) Judul_Buku. seri. Penerbit, Kota.Contoh:
Hedley, C.(1971). Reading dan Language Difficultiesm dalam Wilson, J.A.R.(ed.) Diagnosis of Learning Difficulties, pp135-156. McGraw-Hill, New-York.

e. Acuan berupa artikel di dalam majalah, format penulisannya
Nama_Pengarang. (Thn_Publikasi). Judul_Artikel. Judul_Majalah, volume (nomor), halaman.Contoh:
(1983). Issues in education today. Journal of Community Studies. Vol 6(10), pp2-4.
Widodo, J.(1993). Analisis kestabilan sistem. Jayabina, 1(1),pp16-36.c. Referensi dari internet
Nama_penulis, thn_edit, judul_artikel, alamat_situsKeterangan:Nama_Pengarang, Nama_Editor Tulis dengan huruf tegak. Tulis nama keluarga diikuti dengan inisial nama diri. Contoh: Kurniawan, O., Marsius, J. dan Halim, F.A. ….
Kalau nama pengarang tidak ada, ditulis Anonim atau Anonymous, dstTahun_Publikasi
Tulis di dalam tanda kurung, akhiri dengan tanda titik. Isi dengan angka tahun publikasi. Ada ditemui suatu publikasi yang selalu dicetak ulang walaupun edisinya sama. Untuk kasus ini yang ditulis adalah tahun publikasi pertama kali muncul dan bukan tahun cetak terakhir.Judul_Buku, Judul_majalah, Judul_Artikel
Judul buku : huruf miring, huruf kecil.
Judul artikel : huruf tegak, huruf kecil.
Judul majalah/jurnal : huruf miring, huruf besar-kecil.Seri
Merupakan nomor edisi atau nomor jilid.Volume
Merupakan nomor volumeNomor
Merupakan nomor urut terbitan di dalam tiap volume majalah atau jurnal umumnya dicirikan dengan nomor terbitan, volume dan tahun.Halaman
Kalau hanya satu halaman, format: pnn. nn adalah nomor halaman. Kalau lebih dari satu halaman, format:
ppna-ppnb. na: nomor awal. nb: nomor akhir.Penerbit
Merupakan nama penerbit. Hati-hati, jangan rancu dengan nama pencetak.Kota
Merupakan kota tempat penerbit. Jika ada lebih dari satu nama, pilih yang pertama tertulis.
Contoh: Gombong, Jawa Tengah
Englewood Cliffs, N.J.d. Jangan menyingkat judul jurnal.e. Jangan gunakan GELAR akademik pengarang.


Kutipan

I. Pengertian Kutipan.

Kutipan adalah ide atau gagasan yang diambil dari suatu tulisan atau sumber.

II. Prinsip Mengutip.

Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak
boleh memperbaikinya. Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Caranya :
1) Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
2) Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).

III. Jenis Kutipan.

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Kutipan langsung (Direct Quotation)

Kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

a. untuk mengutip rumus atau model matematika
b. untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputusan, surat perintah.
c. untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
d. untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
e. untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:

a.kutipan langsung pendek (short direct quotation)Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik diantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.

b. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebuut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.


2. kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)

Kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikiran dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.Kutipan tidak langsung dibedakan mennjadi dua, yaitu:
a. kutipan tidak langsung pendek(short indirect quotation)adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.
b. kutipan tidak langsung panjang(long indirect quotation)adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.


IV. Teknik Mengutip.

Penulis mengutip sumber ketika:

1.Sumber itu benar-benar diperlukan untuk mendukung gagasan penulis bahwa sebelum itu pernah ada orang lain yang menyampaikan dan atau melempar gagasan serupa.  Membuktikan ihwal yang Anda sampaikan
2.Mengritik atau mengamini premis atau temuan orang lain
3.Membangun argumen/ simpulan Anda sendiri dengan menggunakan premis-premis yang sudah ada sebelumnya.
4.Menggarisbawahi gagasan atau bagian tertentu.

Yang perlu dihindari ialah, kutipan yang tidak menambah makna apa-apa dalam bangun tulisan Anda. Jangan sekali-kali mengutip sumber dengan tujuan untuk `memamerkan' bahwa Anda telah membaca sumber itu, padahal tidak relevan dengan topik yang sedang dibahas. Buang jauh kesombongan intelektual seperti itu, sebab Anda akan membangun citra yang kurang baik. Mengutip sumber langsung memang lazim dan kerap sangat berguna. Namun, namanya mengutip, jangan sekali-kali melakukan kesalahan ketika mengutip. Kutiplah dengan saksama dan seakurat mungkin. Kalau ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip, penulis dapat memberikan catatan khusus langsung pada teks dengan tanda kurung, lalu diberi catatan `sic.', yakni singkatan dari sicut (Latin) yang berarti : memang demikianlah aslinya (tercetak). Atau, sesuai petunjuk dari Depdiknas-Pusat Bahasa seperti termuat dalam buku Pedoman Umum EYD, berikan tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah.

;;